SEKRETARIS Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti turut berkomentar terhadap isu Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 satu putaran yang digulirkan oleh para tim pemenangan kontestan.
Menurut dia, Pilpres adalah pesta demokrasi yang akan menentukan bagi Bangsa Indonesia dan kualitas demokrasinya. Pilpres bukanlah seperti judi rolet.
Meskipun Pilpres bisa berlangsung satu putaran dan itu bisa menekan atau menghemat anggaran negara, tapi Prof Mu’ti menegaskan, agar jangan sampai ada pihak-pihak yang memaksakan. Pilpres harus berjalan secara ma’ruf dan natural, sesuai konstitusi dan perundang-undangan.
“Memangnya (judi) rolet, mutarnya sekali saja. Pilpres ini bukan seperti memutar rolet,” katanya seperti dikutip di laman LHKP_PPMuh, Sabtu (27/1/2024).
“Jangan ada pihak yang memaksakan, apalagi menggunakan cara-cara yang tidak sesuai konstitusi dan perundang-undangan untuk mencapai tujuan,” lanjut Prof Mu’ti.
Lebih lanjut, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menjelaskan, kualitas demokrasi sebuah bangsa dapat diukur dari tiga proses dalam Pemilu, yakni pendataan, pelaksanaan pemungutan suara, serta penghitungan hasil pemungutan.
Dia pun meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) betul-betul mampu menjadi ‘wasit’ yang adil, serta menjamin proses kontestasi berlangsung secara fair dan seluruh warga negara bisa menyalurkan hak politiknya.
“Tiga proses ini sangat menentukan kualitas demokrasi. Harus diupayakan oleh KPU agar tidak ada warga yang punya hak politik kehilangan haknya,” pungkas Prof Mu’ti. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto
