SEKRETARIS Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti menegaskan pernyataan atas nama Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) bukanlah mewakili sikap organisasi secara resmi.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebut, berbagai pernyataan sikap dari para Guru Besar dan civitas akademika perguruan tinggi adalah bentuk kepedulian terhadap nasib bangsa.
“Munculnya berbagai pernyataan para Guru Besar dan civitas akademika dari beberapa perguruan tinggi menunjukkan kehirauan mereka terhadap masa depan demokrasi dan masa depan Indonesia,” tulisnya seperti dikutip dari akun media sosial (medsos) resmi PP Muhammadiyah @lensamu, Ahad (4/2/2024),
Menurut Prof Mu’ti, beragam pernyataan dan sikap tersebut harus direspon secara positif demi mewujudkan demokrasi dan proses Pemilu yang bermartabat.
“Pernyataan itu merupakan seruan moral yang seharusnya direspon positif oleh penyelenggara Pemilu, pemerintah, partai politik, dan semua pihak yang berkontestasi dalam Pemilu 2024,” sebutnya.
Namun, masih kata Prof Mu’ti, pernyataan-pernyataan yang dilakukan dan mengatasnamakan PTMA bukanlah sebagai representasi sikap resmi PP Muhammadiyah. Menurut dia, pernyataan tersebut adalah sikap perseorangan maupun kelompok tertentu.
“Terkait dengan beberapa pernyataan yang mengatasnamakan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, semuanya merupakan pernyataan perseorangan atau kelompok tertentu. Pernyataan tersebut bukan pernyataan yang mewakili organisasi resmi dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” tandasnya.(*)
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto
