MAKLUMAT – PLN Nusantara Power membuka peluang kerja sama dengan perusahaan asal Jerman di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT). Kerja sama ini ditandai dengan kunjungan sembilan perusahaan Jerman yang diinisiasi German Federal Ministry for Economic Affairs and Climate Action (BMWK) di kantor strategis PLN NP pada Rabu (3/9/2024).
Penjajagan ini setelah PLN Nusantara Power membangun dan dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS di Ibu Kota Nusantara (IKN). Terlebih subholding PT PLN ini berkomitmen terhadap pasokan listrik berkelanjutan bersumber dari EBT.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah dalam surat elektroniknya menyatakan keterbukaan dalam pertukaran informasi dan pengetahuan. Selain itu, hasil pertemuan ini membuka peluang kerja sama investasi pembangunan EBT di IKN.
“Saya berterima kasih atas kedatangan seluruh delegasi, untuk menjelajahi transformasi teknologi di sektor kelistrikan. Kami menyadari peran penting dalam mendukung solusi energi berkelanjutan sangat terbuka menjajaki peluang bersinergi di level internasional,” kata Ruly, Senin (9/9/2024).
Sementara itu, Federal Ministry of Economics and Climate Protection, Andreas Zötl menyampaikan maksud dan tujuan yang menggandeng EKONID (Perkumpulan ekonomi Indonesia-Jerman), pada kunjungan kali ini.
“Kami melihat PLN Nusantara Power cukup mumpuni mengembangkan EBT. Melalui berbagai proyek EBT dan partnership internasional, PLN Nusantara Power mendorong transisi energi menuju energi hijau. Kami mencoba membuka peluang kerja sama dan investasi pada bidang itu,” ujar Andreas Zötl.
Sejauh ini PLN Nusantara Power telah menyelesaikan berbagai proyek pembangkit hijau. Di antaranya PLTS Terapung Cirata 192 MWp dan PLTS 50 MW di IKN. Selain itu, PLN NP juga memiliki beberapa proyek hijau yang sedang dalam proses.
Sebut saja PLTS Terapung Karangkates 100 MWp, PLTS Tembesi 35 MWp, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tanah Laut 70 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru 510 MW.
