MOMENTUM Milad ke-60 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Jawa Timur diperingati dengan menggelar dialog bersama sejumlah tokoh dan pimpinan lintas periode, Kamis (14/3/2024) di Hotel Namira, Kota Surabaya.
Ketua DPP IMM periode 2024-2026 yang baru saja terpilih melalui Muktamar XX di Palembang awal bulan ini, Riyan Betra Delza turut hadir dan menyampaikan sejumlah refleksi, guna mencapai kemajuan, keberhasilan dan kesuksesan, baik individu kader maupun organisasi di masa depan.
“IMM masa depan mesti lebih akrab dengan masyarakat, salah satunya dengan menghidupkan kembali desa binaan,” ujar Riyan.
“Sebagai refleksi dalam momentum kali ini, dalam menggapai masa depan, ‘kualitas berjuang dan kualitas dalam memperjuangkan’ perlu untuk ditingkatkan,” sambung pria asal Padang, Sumatera Barat itu.
Menurut dia, tidak ada hal tidak mungkin di dunia, dengan catatan dikerjakan dengan sungguh. Semua capaian-capaian, kata Riyan, yang ingin ditorehkan, yang diorientasikan ke depan pasti akan membuahkan hasil yang maksimal.
“Momentum Milad ke-60 ini saya berharap, mari kita tingkatkan kualitas soliditas dan solidaritas kita, baik dunia nyata maupun di dunia digital,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPP IMM periode 2021-2023 yang baru saja lengser, Abdul Musawir Yahya menyebut, usia 60 tahun bagi IMM bukanlah angka yang sedikit, bukan lagi usia muda. Dia berharap agar kebermanfaatan dan kehadiran IMM bisa lebih dirasakan secara meluas. Bukan berhenti di kalangan internal saja.
Tak hanya itu, pemuda asal Makassar, Sulawesi Selatan itu mengeluhkan kebiasaan buruk di IMM yang seolah terwariskan dari setiap masa.
“Ada masalah semacam budaya tarik ulur kepemimpinan, bahwa IMM ketika ada, ketika terpilih ketua umum baru itu maka akan ‘menghabisi’ yang demisioner, padahal sepatutnya kita saling menguatkan agar kita punya tokoh-tokoh yang bisa kita banggakan,” tegas mantan Ketua DPD IMM Jatim periode 2016-2018 itu.
Untuk diketahui, turut hadir dalam dialog tersebut adalah Ketua DPP IMM 2018-2021 Najih Prastiyo, Ketua Korwil Fokal IMM Jatim Suli Daim, Fokal IMM Unesa Dedi Irwansa, dan sejumlah nama lain.
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto
