Relawan Zaman Now, Tanggap Bencana dan Pemberdayaan

Relawan Zaman Now, Tanggap Bencana dan Pemberdayaan

MAKLUMAT – Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menegaskan komitmennya sebagai organisasi relawan yang cukup aktif. Belum lama ini Maharesigana menggelar Pelatihan Community Development di Pusdiklat UMM.

Pelatihan ini membuktikan bahwa organnisasi aktif membangun kapasitas masyarakat. Adapun keggiatan ini terlaksana pada 10-11 Mei 2025, yang bekerja sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

Sebanyak 20 peserta dari berbagai kampus mengikuti pelatihan intensif ini. Mereka berasal dari Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Hang Tuah Surabaya, Stikes Bojonegoro, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan perwakilan MDMC Malang Raya. Peserta terdiri atas mahasiswa, dosen, dan praktisi yang sudah bergiat di isu-isu kerelawanan dan pemberdayaan.

Kolaboratif Lingkungan dan Ketrampilan

Panitia merancang pelatihan dengan pendekatan imersif dan kolaboratif. Hari pertama, peserta menggali materi pelatihan Maharesigana seputar pengembangan komunitas dan teknik fasilitasi masyarakat. peserta terjun mempraktikkan metode participatory rural appraisal (PRA), logical framework approach (LFA), dan model pemberdayaan IDEAL.

Pada hari kedua menjadi puncak pengalaman. Peserta turun ke Dusun Jetak Ngasri, Desa Mulyoagung, Kabupaten Malang. Di sini seluruh peserta menggali data serta menyusun rencana program berbasis kebutuhan warga. Praktik lapangan ini memberi mereka kesempatan menerapkan materi pelatihan yang didapat sehari sebelumnya.

Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMM, Dr. Tatag Muttaqin, S.Hut., M.Sc, menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam kerja-kerja pemberdayaan yang berkelanjutan. “Kontribusi mahasiswa tidak boleh berhenti di respons bencana. Mereka harus punya kapasitas membangun ketangguhan masyarakat,” katanya.

Baca Juga  UMM Cetak Pemimpin Masa Depan Melalui LKMM

Implementasi untuk Pengabdian Masyarakat

Kegiatan ini juga menghadirkan para pemateri berpengalaman. Koordinator Bidang MIK MDMC PP Muhammadiyah, Wahyu Heniwati, S.E., M.M., turut membagikan strategi pemberdayaan komunitas. Menurutnya, pelatihan ini sebagai investasi jangka panjang. “Kita harus merefleksikan diri dan belajar terus. Apa yang tertanam hari ini akan indah pada waktunya,” kata Heniwati.

Adapun dosen sosiologi sekaligus representasi Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PW Muhammdiyah Jawa Timur, Abdus Salam, S.Sos., M.Si, memberi perspektif teoritis dan praktis mengenai dinamika sosial. Ia menekankan pentingnya memahami konteks lokal sebelum merancang intervensi.

Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember, Ns. Sri Wahyuni Adriani, M.Kep., Sp.Kep.Kom, menyatakan antusiasmenya mengikuti pelatihan ini. Ia berencana menerapkan pendekatan pemberdayaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan dan kebencanaan.

Perluasan Peran Organisasi

Mariyatul Kiptiyah, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, mengapresiasi atmosfer pelatihan yang tidak kaku. “Kami bisa menyerap materi pelatihan Maharesigana dengan baik karena metode belajarnya formal, sekaligus informal,” ujar Mariya.

Maharesigana UMM, sebagai organisasi relawan mahasiswa, terus memperluas perannya. Organisasi ini menyiapkan anggotanya menjadi fasilitator perubahan sosial. Dengan dukungan MDMC, Maharesigana mengembangkan pelatihan yang menggabungkan keterampilan teknis, pengetahuan sosial, dan etos kemanusiaan.

Di sisi lain, MDMC sebagai lembaga kebencanaan Muhammadiyah, memperlihatkan konsistensi dalam mendorong partisipasi generasi muda. Kolaborasi dengan Maharesigana UMM memperlihatkan sinergi antara pengalaman dan semangat baru, membangun masyarakat yang tangguh secara berkelanjutan.

Baca Juga  Think Globally, Act Locally: Haziz Hidayat dan Misi Global dari UMM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *