MAKLUMAT — Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Arif Jamali Muis, mengajak para instruktur Muhammadiyah untuk bersama memajukan organisasi. Ia menegaskan pentingnya kaderisasi dalam kepemimpinan organisasi.
Hal itu dia sampaikan ketika menjadi pembicara dalam Pelatihan Instruktur yang diselenggarakan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PWM Jawa Timur di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur, Surabaya (22/2/2025).
Dalam materinya yang bertajuk ‘Penguatan Kapasitas Kepemimpinan Organisasi yang Berdampak’, Arif menekankan bahwa organisasi harus memiliki tujuan yang jelas dan terus berjuang untuk mencapainya.
“Organisasi itu untuk memperjuangkan sesuatu. Dalam kepemimpinan itu, butuh yang namanya kaderisasi,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris PWM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu.
Lebih lanjut, Arif menyebut MPKSDI sebagai garda terdepan dalam menjaga ideologi Muhammadiyah. Sebab itu, menurutnya, organisasi harus dipastikan sehat agar dapat terus berkembang dengan baik.
“Sebagai organisasi, Muhammadiyah itu harus sehat. Kalau tidak sehat, tidak akan menggembirakan. Harus sehat, harus maju, harus unggul, dan harus terus menerus dijaga kinerjanya,” tegasnya.
Arif menekankan bahwa mengurus Muhammadiyah haruslah dengan menggembirakan. Ia mengutip Statuten Muhammadiyah tahun 1914 yang menyatakan bahwa Muhammadiyah bertujuan untuk memajukan serta menggembirakan pendidikan dan pengajaran agama, dan membimbing anggotanya dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam.
“Jangan lupakan statuen itu, ada kalimat memajukan dan menggembirakan, ini harus kita ingat selalu,” paparnya.
Arif juga menekankan pentingnya konsolidasi yang berkelanjutan dalam berbagai aspek, termasuk strategi, sumber daya manusia, aset, kegiatan, dan data. Ia menegaskan bahwa semua elemen tersebut harus terus digalakkan untuk memperkuat organisasi.
Selain itu, ia mendorong para instruktur agar lebih kreatif dalam menyampaikan pelatihan. Menurutnya ada banyak yang harus ditelaah ulang. Salah satunya adalah metode yang terlalu mengandalkan ceramah akan cenderung menjenuhkan.
“Pelatihan itu jangan hanya ceramah, karena akan menjenuhkan. Instruktur harus lebih kreatif dalam memberikan materi,” tandas Arif.
_____
Penulis: Habib Muzaki | Editor: Ubay NA
