KETUA Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Busyro Muqoddas menyerukan, agar masyarakat Indonesia, utamanya warga Persyarikatan dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 disambut dengan gembira.

Bukan sebaliknya, pesta demokrasi lima tahunan tersebut dihadapi dengan tegang, yang justru akan berdampak pada perpecahan.

“Dakwah Muhammadiyah adalah dakwah yang menggembirakan dan menyenangkan. Jadi, tidak usah terlalu tegang-tegang menghadapi Pemilu 2024,” ujarnya seperti dikutip dari akun resmi Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah, Selasa (6/2/2024).

Menurut Busyro, perbedaan pilihan dalam sebuah kontestasi politik adalah hal yang lumrah. Oleh karenanya, tidak perlu disikapi secara berlebihan, karena justru akan merusak tali silaturahmi sesama anak bangsa.

“Jangan sampai karena berbeda pilihan 01, 02, 03 di Pemilu 2024 lalu renggang hubungan silaturahminya,” ungkapnya.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu pun mengajak warga Persyarikatan untuk menyikapi perbedaan pilihan politik dalam Pemilu 2024 secara arif dan bersikap dengan cerdas. “Jangan sampai rakyat hanya dijadikan mainan oleh para elit dalam Pemilu 2024,” pesannya.

Pemungutan suara Pemilu 2024 sendiri akan dilangsungkan serentak pada tanggal 14 Februari 2024 lusa. Rakyat Indonesia akan memilih secara langsung pasangan calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden.

Di mana, Pilpres 2024 diikuti oleh 3 kontestan. Mereka adalah Paslon nomor urut 01 Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN), Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, serta Paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Selain itu, masyarakat akan memilih calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dan calon anggota legislatif (Caleg) tingkat pusat, provinsi serta Kabupaten/Kota. (*)

Reporter: Ubay NA 

Editor: Aan Hariyanto