MAKLUMAT – Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin memantapkan diri untuk mendaftar sebagai peserta Pilkada Kota Malang 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Rabu (28/8/2024).

Duet mantan Pj Wali Kota Malang dengan eks Ketua Umum DPP IMM itu bahkan diusung hingga 13 partai politik (parpol) se-Kota Malang, yakni Gerindra, PSI, PKS, Partai Golkar, Nasdem, Perindo, PPP, Gelora, Hanura, PKN, Garuda, PBB, serta Partai Buruh. Mereka tergabung dalam Koalisi Malang Mbois.

Yang menarik, sosok Ali Muthohirin yang dipilih untuk bersanding dengan Wahyu adalah politisi muda yang berasal dari kalangan milenial. Nama Ali Muthohirin memang cukup melambung belakangan menuju perhelatan Pilkada Kota Malang 2024.

Ali Muthohirin adalah alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang dikenal sudah kenyang asam garam dunia organisasi, utamanya saat berkiprah di IMM yang bahkan mampu mencapai pucuk pimpinan tertinggi sebagai Ketua Umum DPP IMM periode 2016-2018.

Selain aktif di dunia aktivisme dan keorganisasian, kader asli Muhammadiyah itu juga menggeluti dunia entrepreuner. Mantan pengurus DPP KNPI itu tercatat memiliki sejumlah usaha, mulai dari bidang properti hingga kuliner.

Tak hanya itu, Ali juga didapuk sebagai Komisaris Independen di salah satu perusahaan BUMN, PT Adhi Persada Beton.

Pada Desember 2023 lalu, pemuda yang mengaku mengidolakan intelektual muslim kenamaan Buya Ahmad Syafii Maarif dan Moeslim Abdurrahman itu memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Ketika itu, Ali mengaku alasannya memilih PSI sebagai wadah aktualisasi politiknya adalah karena faktor ideologis.

“Saya masuk PSI, karena memang secara tidak langsung saya banyak membaca pikiran Alm Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif, tentang keislaman dan keindonesiaan, yang selama ini mempengaruhi pikiran saya dan gerak saya di Muhammadiyah,” ujarnya kala itu.

PSI yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilpres 14 Februari 2024 lalu berhasil mengantarkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan Presiden-Wakil Presiden terpilih, salah satunya juga berkat andil Ali, yang menginisiasi gerakan relawan ‘Kawan Gibran’ di sejumlah daerah.

Lepas Pemilu serentak 2024, Ali menatap Pilkada serentak 2024 dengan mantap. Keterampilannya dalam menjalin komunikasi dan luwes berinteraksi dengan semua kalangan membuat nama dan elektabilitasnya meningkat dan kian diperhitungkan, meskipun berstatus ‘pendatang baru’ dalam kancah perpolitikan.

Sempat santer diisukan bakal mendampingi Mochammad Anton, pada akhirnya Ali lebih memilih pinangan Wahyu Hidayat untuk mengarungi Pilkada Kota Malang 2024 dan menjalin komitmen kolaborasi untuk membangun dan memajukan Kota Malang jika terpilih.

“Bismillahirrohmanirrohim. Siap mengabdi untuk Kota Malang. Niat telah diikrarkan, semoga Ridho Allah melimpahi,” ujarnya usai menerima dukungan dari parpol-parpol anggota koalisi.

Sebagai calon pemimpin daerah, Ali menegaskan pencalonan dirinya bersama Wahyu Hidayat juga adalah bagian dari perjalanan seluruh warga Kota Malang, dengan mimpi-mimpi dan harapan-harapan akan Kota Malang yang adil dan sejahtera.

“Selalu saya sampaikan, bahwa ini bukan hanya perjalanan kami berdua (Wahyu-Ali), melainkan perjalanan kita semua, warga Kota Malang yang mencintai kotanya. Perjalanan ini adalah tentang mimpi dan harapan untuk Malang yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera,” katanya usai mendaftarkan diri bersama Wahyu ke Kantor KPU Kota Malang, Rabu (28/8/2024).

“Di setiap langkah yang kami ambil, ada tekad kuat untuk bergerak serentak membawa perubahan positif bagi kota yang kita cintai ini. Kami ingin mengawal aspirasi, mendengarkan suara, dan bekerja keras untuk mewujudkan harapan warga Kota Malange. Semoga Allah Swt meridhoi setiap langkah kami. Mohon doa restu, sobat semua,” imbuh Ali.